Minggu, 11 Mei 2008

Saat ini Kita Butuh Guru Kreatif

Penulis Akhwani Subkhi

Ciputat, UINJKT Online - Pemerintah harus meningkatkan insentif dan kesejahteraan bagi para guru jika mereka ingin menjadi sosok guru yang kreatif. Demikian pernyataan dosen Pascasarjana Universitas Indonesia Renald Kasali ketika berdiskusi di acara Opening Session dan Dialog Pendidikan, di Saung Bambooina, Ciputat, Minggu (13/4).

Dialog pendidikan yang bertemakan Strategi Pengembangan Sekolah Guru Kreatif dalam Upayanya Melakukan Penetrasi ke Sekolah-sekolah di Indonesia ini dilaksanakan oleh tim manajemen Sekolah Guru Kreatif (SGK) dalam rangka pemberian tanda bukti kelulusan (ijazah) peserta angkatan pertama dan opening session angkatan kedua SGK.

Menurut Renald, saat ini insentif dan kesejahteraan guru yang diberikan pemerintah masih kecil. "Apabila guru ingin kreatif maka insentif yang diberikan harus lebih baik," ungkap Renald. Dia menuturkan guru kreatif sangat dibutuhkan di negeri ini mengingat kondisi pendidikan kita tidak terlalu menguntungkan tertinggal jauh dengan negara lain dan masih menggunakan metode pembelajaran menghafal atau hafalan.

"Selain itu, hal terpenting bagi guru kreatif adalah mampu mengajarkan anak didik dan masyarakat agar menghargai dan mengapresiasi budaya orang lain. Sekarang ini di masyarakat lagi beredar sikap tidak menghargai dan mengapresiasi orang lain," terangnya.
Laki-laki berkacamata ini meminta seorang guru dapat memancing dan menghargai kreatifitas anak didiknya supaya mereka bisa menunjukan kreatifitas yang dimilikinya. "Dalam pendidikan apabila seorang anak diapresiasi maka dia akan menunjukan kreatifitasnya. Tugas guru adalah memancing kreatifitas siswa tersebut," jelasnya.

Sementara itu pembicara lain Utomo Dananjaya, mengatakan untuk menjadi orang kreatif harus sering melakukan perubahan dan sering berimajinasi atau latihan. Selain itu, dia menyarankan agar jangan memelihara kebiasaan tapi menciptakan kebiasaan baru.
Dia juga meminta agar guru selalu berpikir apabila ingin kreatif. "Kalau guru tidak berpikir bagaimana dia mau kreatif," ungkap laki-laki yang biasa disapa Mas Tom ini.

Tidak ada komentar: