Senin, 05 Mei 2008

Prof Dr Arief Rahman

Tujuan Pendidikan Nasional Belum Tercapai Secara Menyeluruh

Pada bulan Mei tahun ini, ada dua kegiatan besar dalam dunia pendidikan nasional. Pertama, peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada 2 Mei kemarin dan kedua, pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMP atau Sederajat yang jatuh pada 5-9 Mei ini. Bagaimana pendapat salah satu tokoh pendidikan nasional Prof Dr Arief Rahman memandang kedua kegiatan besar tersebut. Berikut petikan wawancara Akhwani Subkhi dari UINJKT Online dengan Prof Arief seusai menjadi pembicara Seminar Nasional bertema ”Menuju Pendidikan yang Mandiri dan Bermartabat Di Tengah Tuntutan Globalisasi” di UIN Jakarta, pada (4/5).

Menurut Anda makna hari pendidikan nasional sendiri seperti apa?

Hardiknas namanya peringatan, jadi ia harus mengingatkan kita kepada tujuan pendidikan itu apa, jadi itu yang harus dicapai. Dan menurut saya pendidikan tujuannya belum tercapai secara menyeluruh.

Maksudnya belum tercapai secara menyeluruh?

Sekarang kan Ujian Nasional baru pada mata pelajaran tertentu saja, akhlak mulia belum, budi pekerti belum, dan demokratis belum. Itu semua harus disapa dengan baik ya,! itu menurut saya. Jadi, kita harus bisa memenuhi persyaratan kognitif, afektif, dan psikomotor. Potensi yang harus dikembangkan adalah potensi spiritual, potensi emosional, potensi sosial, potensi intelektual, dan potensi jasmani.

Menurut Anda pelaksanaan Ujian Nasional sendiri harusnya seperti apa?

Pelaksanaan Ujian Nasional menururt saya yang dilakukan sekarang ini bukan UN, tapi pemetaan. Kalau ujian harus dibuat sebuah rumus yang memperhitungkan kekuatan daerah itu masing-masing.

Bagaimana Anda melihat kondisi pendidikan nasional secara umum?

Kalau undang-undang dengan itu sudah bagus. Undang-undang dengan standar-standar yang ada sudah bagus, tapi yang tidak baik adalah pelaksanaan di lapangan. Pelaksanaan di lapangan kan banyak kecurangan, banyak yang asal jalan, dan banyak yang belum mencapai tujuan.

Lalu solusi agar pendidikan nasional lebih baik?

Semuanya harus turun tangan, semua harus memperbaiki diri bersama-sama.

Tidak ada komentar: